Selasa, 18 Juni 2013

Warga Kelapa Gading keluhkan sampah yang menumpuk di pintu air

Ratusan warga RW 17 Kelapa Gading Timur, Kelapa gading, Jakarta Utara, mengeluhkan sampah yang menumpuk di Pintu Air Perintis Kemerdekaan. Mereka menuntut agar sampah segera diangkat karena menimbulkan bau tak sedap dan kawasan pemukiman menjadi kumuh.

"Sudah dua pekan ini sampah di sekitar Pintu Air Perintis Kemerdekaan menumpuk dan belum juga diangkat. Kami meminta Suku Dinas Kebersihan Jakarta Utara segera bertindak," kata Hary Santoso, Ketua RW 17 Kelurahan Kelapa Gading Timur kepada wartawan di lokasi, Jakarta Utara, Selasa (18/6).

Hary menjelaskan, sampah yang diperkirakan berjumlah 100 ton kubik itu membuat kawasannya menjadi kumuh. Padahal, jelas-jelas sampah yang sebagian besar berasal dari limbah rumah tangga itu bukan dari warganya.

"Ini sampah kiriman dari BKT, masa kami yang kena imbasnya. Kami khawatir bila tidak cepat diangkat kawasan kami terendam banjir," ujarnya.

Hary menambahkan, warganya telah berupaya mengangkut sampah yang menumpuk itu dengan cara swadaya dan manual. Namun karena volume sampah yang sangat tinggi, hal tersebut tak membuahkan hasil.

"Sekarang kami hanya merasakan baunya saja. Kami berharap pihak terkait segera mengangkat sampah tersebut," keluhnya.

Pantauan merdeka.com, di lokasi pintu air, sampah-sampah bertumpuk di sepanjang permukaan kali. Bahan bekas seperti plastik, ban bekas, kayu, ataupun bekas kasur bercecer di mana-mana. Di pelataran parkir juga terparkir alat berat backhoe dan dua truk sampah yang sedang direparasi oleh para petugas kebersihan.

sumber : http://www.merdeka.com/jakarta/warga-kelapa-gading-keluhkan-sampah-yang-menumpuk-di-pintu-air.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar